BOOKING TIKET PESAWAT

JK yang semula setuju acara itu diadakan akhirnya juga mengalah

JK yang semula setuju acara itu diadakan akhirnya juga mengalah. Info sangat penting tentang JK yang semula setuju acara itu diadakan akhirnya juga mengalah. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai JK yang semula setuju acara itu diadakan akhirnya juga mengalah

Sebab tidak ada pro-kontra dan adu argumentasi. "Itu semacam diskusi. KPU keliru kalau menyebut acara itu debat. Judulnya harus diganti. Itu sangat memalukan," ujar Tjipta. Yang lebih mengecewakan, kata Tjipta, dalam memformat acara debat itu, KPU banyak diatur. Contohnya soal tanya-jawab antar-capres. Dua hari sebelum acara berlangsung, sebenarnya sesi itu ada. Namun sesi itu lantas dihilangkan. "Yang meminta itu tim sukses SBY. Saya tahu persis," kata Tjipta, yang mengaku menanyakan alasan penghilangan acara itu kepada anggota tim sukses SBY. Alasannya, menurut Tjipta Lesmana, SBY masih menjabat sebagai presiden. Kalau sesi tanya-jawab itu memanas, bisa menurunkan citra presiden, dapat mempermalukan Presiden Indonesia. "Sebetulnya mereka takut. Digital Cameras. Computer. Mobile phones. JK yang semula setuju acara itu diadakan akhirnya juga mengalah," kata Tjipta pula. Tjipta mengungkapkan, sebelum berlangung debat, ada pertemuan cukup menegangkan di kantor KPU. Pertemuan itu dihadiri tim sukses tiga pasang capres-cawapres, masing-masing diwakili seorang anggota tim sukses, moderator Anis Baswedan, dan KPU. "Pada pertemuan itu, Pak Anis sampai menyatakan mundur," tutur Tjipta. Alasannya, menurut Tjipta, terjadi intervensi dalam keputusan-keputusan KPU. Bahkan apa yang sudah menjadi keputusan akhirnya diubah karena ada intervensi. Yaitu penghapusan sesi tanya-jawab antar-capres secara langsung tanpa melalui moderator. Akibatnya, acara itu cuma paparan misi dan visi para capres. Dalam kampanye, para kandidat saling serang, bahkan bisa sangat galak. Namun, saat berhadapan langsung, sikap keras itu hilang. Itu cermin bahwa mereka hanya jago kandang. Mereka hanya berani bicara di habitatnya. "Tapi, saat berhadapan, mereka ngeper," ujar Tjipta. Terlepas dari semua itu, SBY terlihat lebih siap dalam debat tersebut. Tjipta menilai, penampilan SBY lebih bagus dibandingkan dengan JK dan Mega. Jawaban SBY mantap dan seolah-olah semua pertanyaan sudah dia ketahui. Sedangkan JK dan Mega mengambang, tidak fokus. JK terjebak oleh rasa takut, sungkan, ada tenggang rasa. Kultur Bugisnya hilang. Beberapa kali JK menyatakan sependapat dengan SBY. "Mestinya, yang namanya debat itu selalu pro-kontra," Tjipta Lesmana menegaskan. Dengan debat berformat seperti itu, menurut Andi Mallarangeng, memang tidak bisa dihindari keseragaman jawaban. "Ya, masak kalau pertanyaan tentang pemberantasan korupsi, ada capres yang nggak setuju, kan nggak mungkinlah," kata juru bicara Presiden SBY yang juga fungsionaris Partai Demokrat itu. Meskipun jawabannya hampir sama, menurut Andi, SBY punya nilai lebih. "Nggak hanya pemaparannya yang penting, tapi yang jelas Pak SBY membuktikan siapa yang selama ini sudah melakukan," ujar Andi. Ia menolak penilaian bahwa mantapnya jawaban SBY itu karena sudah mendapatkan bocoran soal. Menurut dia, SBY dipasok data dari berbagai kementerian, kejaksaan, dan kepolisian, terutama terkait dengan topik tata kelola pemerintahan yang baik. Itulah sebabnya, SBY tampak paling siap dengan jawaban dalam debat tersebut. "Itu siap, bukan berarti sudah mendapat bocoran dari panitia," kata Andi. Sedangkan tim sukses Mega-Prabowo tidak memasalahkan format cerdas cermat itu. "Yang kami rapatkan di KPU sebelumnya hanya tata letak panggung dan penyampaian moderator," kata Arif Wibowo, salah satu anggota tim sukses Mega-Prabowo. Dia tidak hirau dengan model debat cerdas cermat itu. "Debat ini ditonton segala lapisan masyarakat. Mungkin ada lapisan masyarakat yang belum siap dengan debat yang lebih dinamis," tutur Arif. Apa pun, debat kandidat presiden dan wakil presiden yang diselenggarakan KPU kali ini tampaknya belum bisa memenuhi harapan sebagian masyakarat.


BOOKING TIKET PESAWAT
Powered By : Blogger