Menurut Said, saat ini neraca Garuda masih negatif yang disebabkan akumulasi rugi itu. Kendati demikian, maskapai penerbangan ini tidak memiliki pinjaman ke pemerintah dalam bentuk rekening dana investasi dan subloan agreement (RDI-SLA). Garuda mulai mencatat laba bersih sejak 2007. Pada tahun itu maskapai pelat merah ini mencetak laba bersih sebesar Rp259 miliar dan Rp669 miliar pada 2008. Pada tahun ini ditargetkan laba capai Rp1 triliun. Terkait dengan IPO, dijadwalkan akan melantai di bursa pada kuartal III-IV tahun ini. Dalam aksi korporasi itu, perseroan menargetkan bisa meraup dana sebesar US$300 juta-US$400 juta. Sejumlah perusahaan sekuritas telah menyatakan minatnya menjadi penjamin emisi Garuda di antaranya PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Securities, serta PT Danareksa Sekuritas. Rencana persiapan IPO sempat tertunda karena kreditur perseroan yaitu European Credit Agency (ECA) belum memberikan restu terhadap aksi korporasi tersebut. Lion Air tidak lagi gunakan pesawat terbang tua. Belajar dari ketidak berhasilan untuk lolos dari larangan terbang ke Eropa, maskapai penerbangan Lion Air melanjutkan untuk mengganti tua dari jenis MD-90 dan MD-82. Sebagai pengganti pesawat terbang tua tersebut maskapai Lion Air akan menggunakan pesawat baru jenis Boeing 737-900 ER. Maskapai Lion Air melanjutkan program penyingkiran (face out) pesawat berumur tua jenis MD-90 dan MD-82 untuk memuluskan pelepasan dari daftar larangan terbang Uni Eropa (UE) pada awal tahun depan. Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan program face out pesawat tua dibarengi dengan kedatangan pesawat baru jenis B737-900 ER dari pabrikan Boeing AS. "Face out tetap kami lanjutkan seperti yang diprogramkan untuk mengganti pesawat tua dengan pesawat baru," katanya hari ini. Sampai saat ini, Lion masih mengoperasikan enam pesawat tua dengan rincian lima jenis MD-90 dan satu pesawat MD-82 sebagai cadangan untuk mengganti pesawat lain yang mengalami kerusakan atau keterlambatan. Keenam pesawat itu, yakni MD-90 registrasi PK-LIP, PK-LIO, PK-LIM, PK-LIL dan PK-LIK, sedangkan pesawat MD 82 memiliki registrasi PK-LMY buatan 1985. Dia menegaskan pihaknya juga akan melengkapi data seperti yang diminta Komite Keselamatan Penerbangan UE terutama informasi mengenai kecelakaan sejak 2004 hingga saat ini. Edward akan belajar dari pengalaman kegagalan pencabutan larangan terbang maskapainya dari daftar airline ban UE pada akhir Mei lalu. "Kami akan siapkan sebaik mungkin data itu.
7 years ago